PEMALANG, JAWA TENGAH – Koalisi Kawali Indonesia Lestari (Kawali) menyatakan komitmen inisiatif pemulihan sabuk hijau pesisir di Kabupaten Pemalang sebagai bagian dari partisipasi resminya dalam program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, BPDLH,  dan didukung langsung oleh Kerajaan Norwegia, proyek ini bertujuan mengatasi dampak perubahan iklim dunia yang parah sekaligus berkontribusi pada target penyerapan karbon nasional.

Pesisir Pemalang, khususnya di Kecamatan Ulujami, menghadapi krisis ekologis mendesak akibat abrasi parah dan banjir rob rutin yang merendam ribuan rumah dan merusak lahan produktif. Krisis ini diperparah oleh hilangnya mangrove akibat alih fungsi lahan, yang membuat pantai kehilangan benteng pertahanan alaminya.
Inisiatif ini mengimplementasikan Solusi Berbasis Alam (Nature-based Solution) dengan merestorasi ekosistem mangrove dalam skala besar melalui pendekatan berbasis masyarakat. Pemulihan sabuk hijau ini memiliki dua tujuan utama:

  • Adaptasi Bencana: Membangun kembali benteng pertahanan hidup untuk meredam energi gelombang, mencegah erosi, dan mengurangi risiko bencana bagi komunitas pesisir.
  • Mitigasi Iklim: Meningkatkan penyerapan karbon biru (blue carbon). Ekosistem mangrove terbukti mampu menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak per hektar dibandingkan hutan darat, sehingga memberikan kontribusi terukur pada target iklim Indonesia.

“Aksi iklim yang sesungguhnya terjadi di tingkat tapak, bersama masyarakat yang paling terdampak,” ujar Puput TD Putra, Ketua Umum DPN KAWALI. “Melalui pemulihan sabuk hijau di Pemalang, kami tidak hanya menanam pohon, tetapi membangun kembali ketahanan ekologis dan ekonomi masyarakat. Kami percaya, masyarakat yang sejahtera adalah penjaga lingkungan terbaik.”

Proyek ini merupakan implementasi konkret dari Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yang menargetkan sektor kehutanan menjadi penyerap karbon bersih pada tahun 2030. Pendanaan berbasis kinerja disalurkan melalui kemitraan iklim Indonesia-Norwegia melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Pemerintah menyambut baik peran proaktif dari Koalisi Kawali sebagai mitra strategis di lapangan. Inisiatif di Pemalang ini adalah contoh sempurna bagaimana sinergi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan mitra internasional dapat mengakselerasi pencapaian tujuan FOLU Net Sink 2030.

Norwegia berkomitmen mendukung upaya Indonesia mengurangi deforestasi. Proyek-proyek konkret seperti di Pemalang inilah yang menunjukkan bagaimana dukungan internasional dapat menghasilkan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Selain manfaat ekologis, restorasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan membuka peluang ekowisata berbasis masyarakat, menciptakan sumber pendapatan alternatif yang selaras dengan prinsip konservasi.

Masyarakat dapat memantau setiap progres dan perkembangan dari kegiatan ini, seluruh informasi terbaru akan dipublikasi melalui akun Instagram resmi @kawalibiodiversity.

Tinggalkan Balasan