
Lahir dan terbentuk nya KAWALI dari sebuah program lingkungan kepedulian terhadap kawasan yang menjadi alih fungsi di Jabodetabeka. Pada saat itu Puput TD Putra masih menjabat sebagai Direktur WALHI DKI Jakarta tahun 2014 mempunyai program konservasi dan pemberdayaan masyarakat lokalan/:pilot project yaitu (Kampung Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) yang di singkat KAWALI. Program ini berjalan selama 2 tahun adapun isu programnya adalah Konservasi wilayah kritis, pendampingan dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk Penanaman dan budidaya ternak (palawija, Tanaman keras di lahan kritis, Ternak Kambing dan Ikan) . Pada berjalannya waktu, program kawali ini menjadi bagian yang terpisahkan dan menjadi program kemandirian KAWALI. Di masa selesainya periode Puput TD Putra sebagai Direktur WALHI Jakarta. Program ini terus berjalan dan di kembangkan isu program dan Kerja –kerjanya.
Dan kala itu terjadi kesepakatan bersama oleh para pendiri kawali untuk perubahan nama kepanjangan Kawali yang pertama sebagai Kampung Wahana Lingkungan Hidup Indonesia berganti nama menjadi Koalisi Kawal Wahana Lingkungan Hidup Indonesia pada tahun 2017 dan pada saat itu KAWALI sepakat merubah dan menambah isu program dan kerjanya menjadi Advokasi kasus LH dan HAM , Litigasi, Pendidikan dan Kampanye yang wilayah kerjanya mencakup di JABODETABEKA – PUNJUR pada saat itu.
KAWALI pada saat itu di perkuat dengan bergabungnya beberapa organisasi dan Aktifis Lingkungan yang aktif . melalui diskusi –diskusi oleh beberapa teman –teman aktifis seperti Mas Bagong yang konsen terhadap isu Persampahan , Antama LD dari unsur Pecinta Alam , Dini Rahmadaniasyah aktifis pergerakan kebijakan dan sahabat Walhi DKI Jakarta ,Hendry Darungo aktifis dari Buruh dan HAM, M Dalan (Alan) yang pada saat itu Aktif isu Lingkungan dan ke agamaan . Dari hasil diskusi–diskusi tersebut maka para pendiri kembali mengadakan rapat besar bersama- sama dan bersepakat membuat agenda besar dan kerja- kerja advokasi lingkungan hidup , untuk mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup di Indonesia . Maka dalam Rapat tersebut tercetuslah kembali untuk perubahan nama organisasi dari yang bernama Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia atau yang di singkat dengan KAWALI menjadi Yayasan Koalisi Kawali Indonesia Lestari atau yang disingkat dengan KAWALI. Sejak awal di bentuk Kawali sudah secara aktif mengawal, mendorong kebijakan dan advokasi lingkungan hidup di berbagai daerah.

Dari proses perjalanan advokasi yang terbilang baru, nama organisasi KAWALI sudah dikenal oleh masyarakat luas dan media nasional maupun internasional . Dan seiring berjalannya waktu seperti yang di jelaskan di atas Nama KAWALI berubah manjadi Yayasan Koalisi KAWALI Indonesia Lestari. Baru Tahun 2019 KAWALI secara resmi terdaftar dan mempunyai legalitas di KEMENKUMHAM dengan Nomor AHU -0012968. AH.01.04 pada tanggal 07 september 2019. Dan pada saat itu atas kesepakatan bersama KAWALI Nasional atau Dewan Perwakilan Nasional ( DPN ) tetap di ketuai oleh Puput TD Putra.
Di tahun pertama setelah resmi dan terdaftar KAWALI sampai dengan sekarang sudah ada di 11 Provinsi atau Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) , 21 Kabupaten dan Kota atau Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) secara aktif melakukan pendampingan dan advokasi lingkungan hidup di daerah nya masing –masing.
KAWALI berkomitmen untuk terus mendorong terwujudnya lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan, baik untuk masyarakat dan sumber daya alam di Indonesia .
Di dalam perjuangan penyelamatan lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan yang begitu berat, dibutuhkan gerakan kolektif bersama dengan para stake holder baik pemerintah, instansi terkait dan masyarakat terdampak dalam penanganan kasus-kasus lingkungan hidup untuk mewujudkan, memperjuangkan keadilan sosial ,ekologis untuk generasi hari ini dan generasi mendatang, KAWALI berkomitmen akan terus menjadi bagian utama dari gerakan kolektif ini.