Agenda Pendidikan dikuatkan dengan penyerahan APD dan buku-buku tentang peraturan perundangan lingkungan hidup dan pengelolaan sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) RI.

Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) bersama KAWALI Indonesia Lestari Foundation Jawa Barat dan Bekasi Raya mengadakan Pendidikan Advokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sampah di kantor Kawali Raya, 12 Desember 2020. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI) dan Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI). Peserta pendidikan Angkatan I diikuti 12 orang merupakan awal dimulainya pendidikan yang sifat pembentukan inti.

Fasilitator/narasumber: Bagong Suyoto Ketua KPNas memfokuskan pada materi Advokasi Lingkungan Hidup. Materi ini disampaikan lebih dari 5 jam penuh. Seharusnya materi ini untuk 2 semester dalam perkuliahan. Belum termasuk praktek lapangan.

Peserta harus memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan definisi, tujuan, kerang kerja, dll. Hal harus ditambah dengan aktivitas penyusunan factsheet/kemas isu, siaran pers, dll. Semua perlu pendalaman dan pembuktian kecakapan dan kehandalan di tingkat lapangan.

Selanjutanya Wilda Yanti, Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) menyampaikan materi tentang Pengelolaan Sampah. Kini sampah persoalan yang mencuat, tak kecuali di wilayah Bekasi. Maka perlu solusi bersama untuk tangani masalah tersebut. Kegiatan mengelola sampah mulai dari skala kecil dari pemukiman dan perumahan dengan investasi kecil.

Menurut Wilda, yang pokok ditentukan kelembagaan yang akan dipakai untuk mengelola sampah. Selanjutnya lahan harus jelas. Modelnya partisipasi atau mobilisasi. Dalam situasi sekarang ini harus bergerak cepat.

Bank sampah harus bergerak mulai dari yang kecil hingga besar. Manejemen dan leadership bank sampah harus berkembang adaftif. Kita harus mulai dengan cara pandang yang luas, modern dan maju terhadap bank sampah. Kita lupakan cara pandang konvensional dan sempit terhadap bank sampah. * 13/12/2020

Leave a Reply