Diskusi yang digelar oleh Koalisi Indonesia Lestari (KAWALI) dengan tema ‘Gen Z Talk: Mencari Walikota Baru Peduli Ligkungan’.
KRjogja.com – YOGYA – Sejak penutupan TPA sampah di Piyungan Bantul, sampah merupakan masalah lingkungan di Yogyakarta.Terjadi krisis pengelolaan sampah, sehingga banyak lokasi di pertengahan kota hingga sudut-sudut kampung mengalami penumpukan sampah.
Hal ini yang menjadi diskusi panjang dan menarik oleh Koalisi Indonesia Lestari (KAWALI) dengan tema ‘Gen Z Talk: Mencari Walikota Baru Peduli Ligkungan’, Sabtu (23/11/2024) di Sisi Selatan Coffe and Eatery. Diskusi menghadirkan Wawan Harmawan (calon Wakil Wali Kota Yogyakarta), Tegar Lesmana (DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), Aries Suyuti (Ketua DPW KAWALI DIY), Fani Satria (Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PW Muhammadiyah DIY) dengan moderator Ki Yoyock Suryo.
Wawan Harmawan, mengungkapkan masalah sampah harus disikapi dengan seksama. Caranya menghadirkan birokrasi yang responsif dan transformatif.Untuk menuntaskan sampah yang jadi masalah, diperlukan kerja konkret dan berkelanjutan serta komitmen kuat pemimpin Yogyakarta ke depan. Ajakan mengelola sampah, pilah sampah sampah harus diikuti dengan tata kelola sampah perkotaan yang tepat.
“Kecepatan pelayanan adalah kunci utama untuk memenuhi kebutuhan rakyat Yogyakarta. Kita harus bergerak cepat dan tanggap dalam menyelesaikan masalah masyarakat, terutama dalam pelayanan publik, seperti sampah ini. Perlu pemimpin yang punya kemampuan baik di tingkat nasional maupun lokal dalam bergerak merampungkan setiap masalah,” ujar Wawan.
Sementara Tegar menyatakan memprioritaskan kepentingan masyarakat merupakan tulang punggung pemerintahan. Birokrasi yang bersih dan berwibawa akan memberikan dampak besar bagi kemajuan kota, termasuk dalam penanganan sampah. Dan selama ini generasi muda ingin agar ada pemimpin yang memberi contoh secara nyata bagaimana menangani sampah.
“Yogyakarta adalah kota yang kaya budaya dan berdaya saing tinggi. Kita membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan dengan tetap menjaga nilai-nilai keistimewaan. Karena Yogya merupakan barometer wilayah lain, perlu pemimpin yang bergerak cepat dengan rekam jejak kinerja yang pasti termasuk dalam kepedulian lingkungan termasuk di dalamnya penanganan sampah,” jelas Tegar.(*)